Rabu, 30 November 2011

what should i do ?

Why did you leave me ?

Nobody loves me like you !! 

Berjalan penuh sesal, namun tetap tak bisa perbaiki semua yang telah terjadi.

Sampai detik ini, ternyata aku masih hancur..
------------------------------------------


Part I


Terus meronta penuh usaha, memohon untuk bisa diberikan cinta oleh seseorang yang baru. Tapi mengapa tak ku dapat cinta tulus darinya? Sandiwarakah kisah ini, yang kubanggakan didepan mereka.. Telah sia-siakah apa yang sudah kulakukan selama ini, jika ternyata dia masih menjaga cintanya kepada orang-orang di masa lalu nya..  


Hem.. Tak ada yang perlu disalahkan, juga tak ada yang bisa dilakukan.. selain menjalani apa yang sudah ditentukan Tuhan ini. Walau ku tahu ternyata dia tidak mencintaiku.. walau justru kisah bersama "mereka" lah yang sangat dia inginkan, bukan dengan ku. T_T


Dan cinta itu bukan hanya hal kesenangan, tapi juga ketenangan/kedamaian. Jika ternyata itu tak bisa ku berikan, what should i do? karena jika ku paksakan, pasti akan menyakitinya. Tetap hargai perasaannya bahkan saat dia belum bisa mencintaiku.

Part II


Terjaga dari mimpi panjang, dengan kenyataan tak seperti yang ku inginkan.. Kembali merasakan sakit, tapi aku tak bisa berbuat apapun, juga tak bisa menyalahkan siapapun..



Ku anggap ini satu langkah dewasakan diriku, belajar lebih sabar dan lebih tegar.. Karena setiap saat pasti akan ada hal baru yang mengejutkan, yang mungkin bisa membahagiakan atau menyakitkan..
Rumput liar.. Batu karang.. aku hanya harus menjadi itu, LAGI... dan aku pasti bisa. amien


Share

Selasa, 22 November 2011

Suamiku Masih Mencintainya_

Aku seorang ibu muda (21 thn), ibu rumah tangga dengan 1 orang anak. Kami sudah menikah hampir dua tahun, masih sangat muda usia pernikahan kami. Aku memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan dan ikut suamiku yang bertugas di luar kota, berharap hubungan kami semakin dekat berhubung perkenalan kami sebelum menikah sangat singkat, bagi kami pacaran saat sudah menikah mungkin akan terasa lebih asyik.

Suamiku Rully, menurutku dia seorang pria yang romantis. Selama kami dekat sebelum memutuskan menikah, dia sangat perhatian, bahkan terlalu memanjakanku. Awalnya aku sedikit khawatir saat dia melamarku, karena mengingat dia pernah mengalami kisah cinta yang tragis sehingga pernikahannya saat itu batal dengan seorang perempuan bernama Sita. Namun berulang kali dia meyakinkan aku bahwa itu hanya kisah lalu tidak memberikan dampak apapun untuk hubungan kami ke depan.

Aku selalu berpikir pernikahan kami sangat bahagia, Apalagi aku dinyatakan hamil, Hanya butuh waktu dua minggu, Rully sangat memanjakan aku dengan kehamilan ini. aku selalu berpikir pernikahan kami baik-baik saja dan akan semakin mesra selanjutnya dengan hadirnya seorang bayi kecil di tengah-tengah kami.

Hingga suatu hari, tepatnya saat aku hamil 7 bulan, aku tak menyangka pagi itu menjadi awal kisah pilu hatiku. Suatu pagi sambil membaca majalah, aku menerima telpon dari seorang wanita paruh baya, dia hanya meninggalkan pesan padaku tanpa sempat aku bertanya banyak tentang siapa wanita ini, aku hanya mengira-ngira saja mungkin usianya sama dengan ibuku.

Tolong sampaikan ke Rully, kalau mama nyari Rully ya…dia segera mengucapkan salam dan menutup telponnya dan membiarkan aku dalam diam dan bertanya-tanya dalam hati. Siapa wanita ini, mengapa dia mencari Rully….” dan sepertinya dia sudah sangat kenal dekat dengan Rully. Kusimpan tanyaku dalam hati sambil menunggu Rully pulang dari kantor.

Sepulang Rully dari kantor kusampaikan pesan itu padanya. ‘”Siapa wanita tua itu tanyaku” ,..sambil menyiapkan minuman hangat untuk nya. Kulihat Rully agak mengerutkan jidatnya seperti sedang berfikir keras, senyumnya agak ditahan sehingga kelihatan sekali perubahan wajahnya, menunjukkkan dia kurang suka dengan pertanyaanku tadi. Mungkin terkesan aku sedang mengintrogasinya bahkan menuduhnya.

“Wanita tua?? Dia balik bertanya sambil mengambil gelas minuman yang sudah aku sediakan untuknya tadi, membiarkan aku menunggu jawabannya dan memintaku mengulangi lagi apa yang baru saja kutanyakan padanya. “Wanita tua itu menamai dirinya “Mama”, kamu tidak punya ibu selain “Ibu” toh?? Aku menambahkan saja.

“Oh, mungkin mama Sita” jawabnya singkat sambil berlalu dari hadapanku seolah – olah itu bukan jawaban yang sangat mengejutkan bagiku. Kukejar dia hingga ke kamar dan berusaha menunjukkan ekspresi wajahku yang setengah kaget dengan jawabannya.

“Rully,..Kenapa Mama Sita masih menghubungimu??...bukankah semua sudah berakhir?? Tiba-tiba emosiku menjadi tinggi, terus terang aku sangat cemburu bila nama “Sita” disebut-sebut dalam kehidupan kami lagi setelah hampir 3 tahun dia hilang dari kehidupan Rully. Rully memandangku penuh Tanya “Hanya Silaturrahmi istriku sayang,..apa kau begitu cemburu padanya bahkan pada mama nya juga…Rully balik menyerangku dengan pertanyaannya. Aku hanya terdiam mungkin benar aku terlalu cemburu pada Sita yang namanya sering disebut-sebut ibu mertuaku, Sita yang kelebihannya sering diungkit-ungkit mertuaku depanku, Sita yang wajahnya cantik seperti kembarannya Dessy Ratnasari, aku yakin wanita manapun akan cemburu jika diperlakukan seperti itu atau mungkin juga karena perubahan emosi selama kehamilanku ini. Ku tarik napas dalam-dalam mencoba menenangkan hatiku yang gundah dan cemburu.

“Sudahlah sayang,..jaga kesehatanmu,ingat anak kita sebentar lagi lahir, tidak usah berfikir yang macam-macam. Rully membelaiku lembut mencoba menenangkan perasaanku yang masih galau. Rully memang selalu tahu bagaimana membuat aku tenang dengan kata-katanya bahkan membuat aku tak pernah bisa marah padanya.

Kegelisahan itu berangsur-angsur mulai pudar, tidak ada perubahan yang signifikan pada Rully pasca telpon dari Mama Sita, dia masih suka membelaiku saat aku kelelahan, dia masih sering memelukku setiap malam. Aku yakin Rully sudah melupakannya dan mencintaiku sepenuhnya sebagai istri dan ibu dari anaknya.


5 bulan kemudian,..

Aku pikir kisah itu telah berlalu, Namun ternyata berlanjut setelah bayi kami lahir. Ibu mertuaku datang untuk melihat dan mengucapkan selamat untuk kelahiran Bidadari kecilku. Bahagia sekali rasanya saat melihat bayi kecil ada di pelukku, Namun kebahagiaan itu berkurang setelah ibu mertuaku memberitahu Sita bahwa anak kami telah lahir. Malah mertuaku juga sempat berseloroh yang menurutku tidak perlu diucapkan ”Wah, ga bisa besanan dong ama Sita, kan anaknya juga perempuan” telingaku terasa panas, saat namanya masih saja disebut-sebut di depanku. Aku hanya tersenyum hambar, mungkin mertuaku tahu aku tidak suka dengan guyonannya tadi.

Ibu mertuaku dulunya memang sangat dekat dengan Sita, bahkan mungkin sudah terlanjur sayang. Aku juga tidak bisa menyalahkannya dan memintanya merubah perasaan sayangnya itu. Namun Aku selalu bertekad bahwa aku juga bisa menyayangi ibu mertuaku lebih dari yang pernah Sita lakukan padanya dulu. Namun dalam Kondisi yang benar-benar belum stabil pasca melahirkan, justru membuat logikaku kadang-kadang susah untuk diajak kompromi, Siapa sih wanita itu, mengapa dia begitu penting di mata ibu Rully atau juga Rully sendiri.. Terlintas juga pertanyaan seperti itu. Bukankah Sita meninggalkan Rully 3 tahun yang lalu, mengapa bayangannya sulit sekali hilang dari keluarga besar Rully, Sita juga sudah berkeluarga, kalau alasannya untuk silaturrahmi mengapa harus menyakiti aku?? Ataukah aku yang terlalu cemburu sehingga tidak bisa menerima kondisi ini.

Aku tidak pernah secemburu ini pada seorang wanita yang tidak pernah mengganggu hubungan kami secara langsung, Sita mungkin di sana baik-baik saja, jangankan menelpon suamiku, mengirim pesan saja dia tidak pernah. Namun mengapa dia begitu membuatku sesak, aku tidak tahu apakah karena alasan dia lebih baik dari segala hal dibandingkan aku, atau perasaanku yang berkata bahwa namanya masih tersimpan rapi di sudut hati Rully.

Aku memang pencemburu, Namun aku tidak pernah bertindak di luar kewajaran, seperti mengutak-atik handphone, dompet bahkan Facebook Rully, hingga di sabtu pagi saat Rully lupa membawa handphone GSMnya ke bengkel. Aku pikir aku harus memberitahunya, berarti aku harus menelpon kenomernya yang lain. Saat mencari nomer di contact, aku hanya sedikit aneh dengan nama yang ditulis dengan angka “5174”, entah apa maksudnya yang pasti aku menjadi penasaran. Kutelusuri nomernya dan mencoba mencari mungkin masih ada pesan yang tertinggal. “Yup,..masih ada sent item”….mataku terasa tak berkedip sedikitpun. Sent Item 1 ….. “Entah mengapa tiba-tiba aku Sangat merindukanmu, merindukan saat-saat kita bersama dulu, kau selalu tau bagaimana membuat aku bahagia”,.. Tiba-tiba jantungku berdebar kencang, mataku terasa berair, siapa lagi wanita ini, siapa yang sedang dirindukan Rully. Mungkinkah 5174 itu berarti SITA???,..hatiku semakin hancur membaca pesan-pesan yang lainnya. Ternyata Rully masih tetap menghubungi Sita tanpa sepengetahuanku.

Sent item 2 … “Mengapa kau tak pernah membalas pesan-pesanku, kau sungguh membuatku kacau. Aku sungguh sedih jika ternyata kau berbahagia dengan suamimu, aku cemburu karena perasaanku padamu tak pernah berubah, aku masih tetap seperti dulu. Masih mencintaimu.”
Sent item 3 ……“aku mencintai Ayu karena dia ibu dari anakku, Namun tak melebihi cintaku padamu yang tak mampu kuungkapkan dengan kata-kata apapun, mungkin seperti darah dalam tubuhku yang terus mengalir dan mengisi tiap organ-organ tubuhku”

Suamiku Masih Mencintainya, apa yang harus kulakukan…. ??

Share

Kamis, 27 Oktober 2011

Tips Mengatasi Rasa Bosan Dalam Hubungan Cinta_

Pasang surut dalam hubungan cinta memang sulit dihindari. Rasa bosan pun bisa datang tanpa permisi. Mungkin diantara temen-temen ada yang sedang mengalami kebosanan atau kejenuhan dalam hubungan dengan pacar dan udah kehabisan ide mesti ngapain lagi. Nah disini saya coba kasih sedikit tips agar pacaran tidak membosankan, semoga bisa jadi solusi buat kamu-kamu yang lagi buntu.

Berikut tips untuk mengatasinya :

1. Jangan terlalu sering ketemu
Frekuensi bertemu yang terlalu sering akan membuat hubungan cepat hambar & membosankan. Dalam hubungan apapun yang penting kualitasnya bukan kuantitasnya.

2. Menjauh dari pasangan
Sesekali kamu perlu "menjauh dari pasangan". Maksudnya jika kamu terbiasa "melaporkan" semua aktifitas yang sedang kamu lakukan, cobalah kali ini keluar dari kebiasaan itu. ( gak perlu 1 x 24 jam pacar wajib lapor kan.. , udah kaya peraturan RT ajah, hahaha...)

3. Berbaur dengan temannya
Tidak ada salahnya kamu berbaur dengan teman-teman pacar kamu. Jika kamu sedang bosan dengan pacar, bisa dialihkan dengan teman-temannya. Malah kamu akan merasa akrab, dan tentunya kamu juga dapat memantau pacar kamu lewat temen-temennya tadi.

4. Moment dadakan
Jangan terlalu lempeng dengan hubungan kamu, itu sangat membosankan. Buatlah moment dadakan untuk acara sekecil apapun, karena hal tersebut akan membuat pacar kamu merasa tiap saat adalah moment berharga.

5. Surprise kecil
Jangan segan-segan memberikan kejutan kecil pada pacar. Tidak harus selalu pria ke wanita, bisa sebaliknya. Karena hubungan pacaran adalah hubungan dua arah.

6. Mengenal keluarganya
Saat pacaran juga perlu mengenal keluarga masing-masing. Sesekali berbaurlah dengan keluarganya tanpa melibatkan pacar kamu. Seperti :: berbelanja dengan mamanya, ke salon bareng mama/kakaknya (jika kamu cewek), atau main catur bareng ayahnya (jika kamu cowok) atau ke karaoke dengan kakaknya (jika kakaknya sama gender). Tapi jangan sampe kalau kamu cewek malah pergi ke karaoke bareng kakak cowok pacar kamu, entar malah di sangka macem-macem haha….

7. Panggilan sayang
Panggilan sayang haruslah selalu ada dalam suatu hubungan. Jangan memanggil dengan kalimat ’sayang,’cinta, dll’ saja, tetapi variasikan panggilan kamu, agar tidak sama dengan pasangan-pasangan lain. Beda dari yang lain gitu loh!

8. Menyadari adanya masalah
Yang juga harus kalian dilakukan adalah mengakui bahwa hubungan yang dijalani tengah bermasalah. Tak mengakui adanya masalah hanya akan membiarkan masalah tersebut berkembang menjadi lebih besar. Sebaliknya, dengan mengakuinya, berarti kalian siap untuk mencari jalan keluar yang terbaik.

9. Ambil alih hubungan
Saat hubungan terasa mendingin, tak ada salahnya untuk mengambil alih hubungan. Bukan untuk menentukan seluruh langkah kamu dan pasangan, namun untuk mengambil tindakan buat memperbaiki keadaan.

10. Introspeksi diri
Mendinginnya sebuah hubungan bisa jadi karena komunikasi kalian yang tidak berkembang. Seiring dengan berjalannya waktu, kalian pasti mengalami perubahan. Saat perubahan itu tidak dikomunikasikan, alhasil kedekatan kalian akan berkurang. Dampaknya adalah rasa bosan. Oleh karena itu jangan saling menyalahkan. Justru semakin banyak kamu melakukan introspeksi, dan memperlancar komunikasi, maka rasa bosan dapat diatasi.

11. Berkencan
Putar kembali waktu saat kalian baru mulai jatuh cinta. Ingat-ingat apa kegiatan yang membuat kalian nyaman dan bahagia. Ulangi kembali kegiatan itu. Gali kembali rasa tertarik kamu padanya. Dan perangi rasa bosan yang melanda.

Moga bermanfaat buat temen-temen semua ea ^.^

Share

Rabu, 19 Oktober 2011

CinTa ku daTang TerlamBat

Semoga peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur atas apa yang kita miliki :

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.

Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkimpoianku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi,* ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat* pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya* dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku..

Istriku Liliana tersayang,

Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.

Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy..

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”

Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

Terkadang disaat bersama kita kurang menghargai orang-orang yang bersama kita, disaat kehilangan nya baru kita mengenal apa itu arti cinta sebenarnya. Sebelum kita ditinggalkan orang2 yang tercinta, yang setia menemani kita, berikan lah balasan cinta kita sepenuh hati pada mereka, sekarang masih belum terlambat teman2.

Share

Jumat, 23 September 2011

Kupas tuntas Cowok Cuek_

Kalo dapet Cowok Cuek.... gimana? Jawabannya cuma satu, ya kamu pasti dicuekin haha…. Kamu pasti bingung banget dech kalo sekarang sudah menemukan cowok idaman kamu, tapi dia itu cueknya nggak ketulungan… di tambah lagi kamu sayang banget ma dia, sampe2 kayak kata orang “nggak bisa hidup tanpanya”. Cowok cuek punya caranya sendiri dalam ungkapin perasaannya, gak sama dengan cowok-cowok biasa. Agak aneh memang dan bisa buat urat kamu berkedut-kedut saking keselnya.. Mungkin tulisan ini bisa sedikit bantu kamu. ^_^

A. Ciri” Cowok Cuek_

Click here to view more
Ada beberapa ciri cowok cuek pada cewek nya, berikut ini silahkan kamu baca baik-baik dengan hati dan senantiasa pergunakan logika ::

1. Sangat jarang untuk sms, apalagi telepon cewek nya.
~ Cowok dengan tipe seperti ini tak jarang membuat kamu mendongkol atau bahkan mengumpat sendiri atau bisa saja memarahi dia (cowok kamu) jika dalam sehari saja tidak ada sms/telepon darinya. Saran saya, jangan terlalu berharap untuk mendapatkan sms atau telepon lebih dulu dari si 'dia' atau bahkan mengharapkan sms dibalas cepat. Karana, tipe cowok seperti ini tidak akan terlalu meperdulikan hal-hal sepele semacam ini. Yah, dia menganggap sepele karena menurut dia, kalo dia sudah menjadi pacar kamu atau mencintai mu, itu sudah cukup. Terlalu membuang waktu jika harus sms/telepon hampir tiap hari. Jadi, kepercayaan dan kesabaranlah yang akan menjadi penentu hubungan kamu selanjutnya hehehe.

2. Cenderung menghabiskan waktu dengan pekerjaannya.
~ Cowok tipe ini akan berkutat dengan pekerjaannya sepanjang hari. Dia tidak akan memikirkan kamu jika pekerjaannya belum terselesaikan. Apalagi, pekerjaan yang dilakukannya itu sangat penting dan membutuhkan konsentrasi penuh. Maka jangan berharap kamu akan menerima pesan baik via sms/telepon darinya menanyakan "Sayang, udah makan siang lom??" hehe. Hal itu tidak akan terjadi… kecuali malaikat sedang berada di dekatnya untuk mengingatkan bahwa dia juga memiliki cewek yang harus diperhatikan.

3. Maniak game
~ Mewabahnya game secara online, cenderung membuat cowok kamu akan melupakan kamu sejenak, bahkan dalam waktu yang lama. Dia cenderung menghabiskan waktunya di depan komputer/laptopnya untuk berkutat dengan berbagai game favoritnya. Oleh karena itu, jadilah kamu sebagai cewek yang dipenuhi dengan wajah kesabaran. Tidak perlu dirisaukan, karena sebanyak apapun kamu menuntut dia untuk meninggalkan kebiasaannya, hal itu tidak akan berpengaruh.

4. Lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman-temannya.
~ Biasanya cowok cuek juga sangat sering menghabiskan waktu dengan para temannya, sehingga untuk sekedar berdua atau nonton/jalan bareng akan sangat terbatas. Mengapa? Prinsipnya, Teman adalah segalanya. Kamu adalah kedua.

5. Gak suka ngeGombal.
~ Cowok cuek tidak akan atau sangat jarang mengatakan "i love you"… buat dia itu hal yang sepele. Tapi, jika dia sudah bertemu dan merasa kangen, maka akan memperlakukan ceweknya dengan manja sekali. Oleh karena itu, gunakanlah momen seperti ini untuk menggali info lebih banyak atau sekedar bermanja-manja sebagai kekasih yang selalu diabaikan. Haha..

6. Tidak akan mencemburui ceweknya.
~ Untuk tipe seperti ini, sebenarnya merupakan keberuntungan buat para cewek. Sebab, cewek tidak akan merasa was-was jika ingin kemana saja dengan teman laki-lakinya (sahabatnya). Tidak akan ada sms atau telepon berubi-tubi dari si 'dia' menanyakan :: "mau kemana? dengan siapa?? aku kenal gag temen cowok kamu?"….. Kecuali, kamu sendiri yang berinisiatif untuk kasih tahu semua teman cowok yang sering jalan sama kamu. Akan tetapi, terkadang kita para cewek merasa dongkol juga, sebab kadang bertanya2, cowok ku sayang gag sih? kok gag pernah ngelarang ini dan itu, apalagi saat kamu pergi bareng dengan cowok lain. Jadinya merasa tidak diperhatikan gitu. Hehe….

7. Bisa menjadi pendengar setia kamu.
~ Nah, sisi positif cowok cuek adalah ketika kamu curhat pada si 'dia', maka dia akan menjadi pendengar yang baik. Dengan setia akan menyimak apa yang kamu katakan. Meskipun terkesan cuek pada ceweknya, tetapi masih memiliki perasaan sensitif jika ceweknya sedang sedih atau lagi dapet masalah. Maka, buat cewek2.. tersenyumlah untuk hal yang satu ini.

8. Tertutup.
~ Terakhir, tipe cowok cuek juga terkadang menutupi beberapa masalah pribadi kepada ceweknya. Alasannya hanya karna tidak ingin melibatkan si cewek. Tapi, bukankah sudah menjadi tanggung jawab pasangan untuk bisa saling berbagi baik suka dan dukanya.???? So, jangan memaksa dia untuk jujur, hingga tiba saat dia mengatakannya sendiri.

Itulah beberapa tipe cowok cuek. Jika kamu (para cewek) merasa memiliki cowok dengan tipe seperti itu, maka bersiaplah kamu untuk mengelus dada setiap hari. Dan jangan selalu mendongkol dalam hati (makan hati), karana efeknya tidak baik bagi kesehatan (bisa saja kamu akan mengidap penyakit lever atau hati. hehehe). Karena terkadang para cewek sudah bersabar dengan memahami sifat dan sikap mereka, tetapi ternyata tidak bisa mengubah kebiasaan mereka itu, karana sudah menjadi sifat bawaan. Oleh karena itu, tulisan ini bukan untuk memvonis para cowok, tapi sebaliknya ubahlah sedikit saja sifat kalian. Karena sesabar-sabarnya para cewek, juga ada batasnya. Jangan sampai kamu (para cowok cuek) justru ditinggalkan. Bukan karana tak cinta dan sayang lagi, tapi karana cewek juga butuh diperhatikan dan diberi kasih sayang lebih.

B. Tips Menghadapi Cowok Cuek_

Hey ladies,,,lagi ribet ya punya cowok super cuek,,, ga usah takut dan bingung buat menghadapinya,, di sini ada beberapa tips yang moga bisa di praktekan ya,,, Insya allah kalau kamu mengerjakannya dengan ikhlas pasti ada hasilnya,,,

1 . Sabar & Telaten.
~ Memang butuh kesabaran lebiih besar untuk menghadapi cowok cuek, tapi selama kamu melakukannya dengan tulus pasti kamu juga bakal dapet hikmahnya, inget Tuhan itu Adil.

2. Terus Percaya.
~ Kalo dia jarang ngasih kamu perhatian bukan berarti dia nggak sayang ma kamu, mungkin dia masih sibuk dengan urusan yang harus dia selesaikan saat itu juga, tapi aku yakin dia pasti masih punya waktu buat kamu.. lagi pula kan dalam suatu hubungan itu yang paling penting adalah kepercayaan & saling menjaga.

3. Jangan ikut2an cuek & Kasih Perhatian lebih.
~ Kalo dia cuek terus kamu cuek gimana jadinya coba, Apalagi kalo hubungan kalian itu dah termasuk hubungan yang serius & kamu benar-benar sayang sama dia. Biasanya cowok yang cuek nyari cewek yang benar-benar mau ngertiin dia dengan segala sikap2 yang dimilikinya itu, lagi pula di balik kecuekannya dia pasti punya sisi yang lembut, kamu cari aja dech sisi lembutnya itu ada dimana.

4. Jangan di marahin.
~ Karena percuma hasilnya cowok kamu tetap akan cuek, yang kamu dapet malah cuma capek dan ujung-ujungnya berantem. Paling ga enak kalo lagi brantem. beneran deh ..

5. Coba mempersibuk diri sendiri.
~ Kamu harus mempersibuk diri sendiri dengan banyak kegiatan, jangan mikirin dia terus, yang ada kamu malah tambah bete gara-gara dicuekin, mending kamu cari kegiatan yang lebih berguna, atau bisa juga mempercantik diri, ke salon misalnya, biar dia agak perhatian lagi.. atau menyalurkan hobi dan bakat kamu, capa tahu ada hasilnya kalau kamu bisa mengembangkan hobi kamu..hehe

6. Komunikasi.
~ Jika kamu masih merasa risih dengan sikapnya itu coba dech kamu tanyakan langsung ma dia tapi jangan dengan amarah, yang ada kalian bakalan ribut, karena sikap seseorang itu bukanlah sesuatu yang harus dijadikan masalah…. sebab sangat sulit untuk mengubah sikap seseorang apalagi kalo itu sudah menjadi karakteristiknya.

7. Jangan gampang curiga.
~ Jangan mencurigai segala hal yang dilakukan cowok kamu jika mereka tidak pernah mengatakannya, Sebab hal itu paling tidak disukainya. Dia akan menganggap bahwa kamu tidak percaya dengannya. Sementara itulah kunci hubungan kamu untuk tipe cowok cuek.

8. Jangan mengganggu saat cowok kamu lagi sama temen2nya.
~ Jika Cowok kamu sedang Hang out atau nongkrong bareng teman2nya, maka jangan menjadi pihak ketiga atau mengganggunya. Karana kamu akan benar2 dicuekin. Oke?

9. Kalau tetap cuek?
~ Ya kalau emang mau putus, ya putusin aja… buat apa mempertahankan cowok yang ga worth it… buat apa juga menjalin hubungan yang ga sehat dan cuma bikin kamu sengsara, sakit hati, dan sebagainya. Masi banyak cowok laen di luar sana dan bener banget kata pepatah, dunia ini ga selebar daun kelor,,ya ga ….?

10. Kalau ga mau sampe putus.
~ Coba berpikir positif aja, mungkin itu emang udah sifat dasarnya, toh sifat manusia kan emang susah diubah, jadi kamu maklumin aja. intinya ya,,kamu harus banyak2 bersabar aja,,,

Sebenarnya semuanya itu tergantung diri kamu sendiri, lagi pula kalo kamu sayang ma dia kamu harus terima dia apa adanya, manusia ga ada yang sempurna. Jalanin aja kalo dia memang jodohmu secuek apapun dia pasti bakal jadi milik kamu selamanya. Tapi aku yakin meskipun cowok kamu itu cueknya minta ampun pasti ada kalanya dia bersikap manis dan manjain kamu….. ga bakalan selamanya kamu di cuekin ma dia, karena cinta itu unik dan ga bisa di tebak!!! So moga bermanfaat ya,, ^_^

C. Apa yang Cewek mau .. ? (buat para Cowok).

Yuk.. kenali dulu apa yang menjadi kebiasaan para cowok & para cewek. Karena dalam hubungan itu, Kuncinya adalah memahami gimana sifat dasar masing-masing jenis, terus terang aja emang para cewek mengartikan sesuatu itu.. berbeda dengan para cowok, begitu juga sebaliknya.

Fakta:

Buat cowok mengulang-ngulang pernyataan itu hanyalah buang-buang energi, dan mungkin sebuah kebodohan. Bagi dia, kalau udah ngomong sayang di pagi hari, maka dia mengharapkan ceweknya tahu bahwa itu adalah ungkapan sayang dia untuk satu hari penuh atau lebih.

Buat cewek ungkapan sayang dari kekasihnya kalau bisa diungkapkan sesering mungkin. Mendengar ungkapan sayang dan cinta dari kekasihnya memberikan kekuatan dan keyakinan kepada dirinya bahwa si cowok memang menginginkan dirinya.

Analisa:

1. Cowok cuek emang paling males ngulang-ngulang kata2 kayak gitu.
~ Waktu pendekatan sih emang rajin bilang yang manis-manis. Bilang “ kamu cantik, kangen, pengen ketemu, suaranya susah dilupain “ dll. Mungkin kalau dicatetin berapa kali kamu ngegombal waktu pendekatan, kamu akan kaget sendiri betapa kreatifnya kamu waktu itu. Tapi kalau udah dapet, sejatinya jangan lah kamu meninggalkan kebiasaan ngegombal itu. Karena ini ibaratnya bensin, ga ada gombal maka mobil cinta pun jadi tersendat-sendat.

2. Cewek suka kok digombalin.
~ Walau nanti ketemu sama cewek yang sok-sok ga mau digombalin (gengsian gitu) itu sih cuman sandiwaranya aja. Kalau nanti tuh cewek udah jatuh cinta dan jadi pasangan seseorang, dia akan selalu menanti ungkapan sayang kekasihnya. Jadi kalau para cowok ketemu cewek model gini, tapi kamu naksir sama dia, maju terus pantang mundur. Karena si cewek ga bisa memungkiri sifat dasarnya.

3. Tapi inget, gombalan para cowok jangan muluk-muluk juga.
~ Cewek melihat ini sebagai tipu daya. Cobalah cari gombalan yang flownya natural. Gimana? Jadi diri kamu sendiri aja. Kamu ga perlu berusaha terlalu keras untuk bikin kesan ke dia bahwa kamu emang sayang. Sekali-sekali sih ga papa, tapi jangan keseringan. Dengan gombalan yang terlihat “jujur” si cewek akan lebih terkesima dibandingkan dengan gombalan yang dipaksakan.

4. Jangan pernah capek saat ditanya cewek kamu, apakah kamu sayang/cinta sama dia.
~ Ini adalah kebutuhan batin cewek dan hanya cowoknyalah yang bisa memenuhi. Sebanyak apapun cewek kamu bertanya tentang ini, maka sebanyak itu pulalah kamu sebagai cowok harus menjawabnya. Kok kayaknya ga adil banget? Mungkin, tapi lihat deh nanti betapa cewek kamu makin lengket dan membuat kamu semakin bahagia.

5. Kebanyakan cewek masih aja bawel.
~ Ada kalanya cewek akan bilang “Kamu emang ga perduli sama aku” atau “Kamu ngga pernah perhatiin aku”. Kok tega ya? Padahal baru kemaren kamu bela-belain jemput cewek kamu. Baru bulan kemaren capek-capek ngumpulin gaji untuk traktir cewek kamu. Sabar, sabar…... Cewek emang kalau kecewa atau minta perhatian akan melebih-lebihkan. Ini udah sifat dasar. Kamu sebagai cowok menghadapinya dengan senyum aja atau diajak becanda.

6. Belajarlah untuk mendengarkan cewek saat bercerita.
~ Ini penting sekali, karena cewek adalah mahluk yang seneng ngobrol. Ngobrol adalah alat cewek untuk memecahkan masalah, menyalurkan kecewaan, dan juga merancang masa depan. Ketika cewek bercerita, jangan kaget kalau dia akan ngalor ngidul dulu sebelum ke titik permasalahan. Karena ini adalah sifat dasarnya. Kalau kamu lagi males dengerin, bilang :: “sayang, boleh kita ngobrolnya nanti? Aku janji, karena saat ini bukanlah saat yang bagus”.
Biasanya dia akan mengerti. Tapi inget, tepati janji kamu. Jangan sampai kamu ga mendengarkan cerita dia. Karena sampai waktu yang dijanjikan, cewek kamu akan menunggu. Kalau sampai kelupaan, minta maaf dengan baik dan minta dia untuk bercerita. Cewek kamu akan senang hati memulai ceritanya.

7. Kalau cewek memecahkan masalah dengan ngobrol, kalau cowok memecahkan masalah dengan diam.
~ Nah, ini yang suka bentrok. Kalau ada masalah, cowok biasanya akan tidak banyak bicara dan memutar otak untuk memecahkan masalah yang ada. Bawaanya males aja ngobrol. Tapi kalau cewek kamu melihat ini, dia secara naluriah akan mengajak kamu ngobrol… “Ada apa sayang? ceritain dong ke aku, kali aja aku bisa bantu”.
Ini adalah ungkapan jujur cewek bahwa dia ingin membantu kamu, namun terkadang kamu malah terganggu. Karena otak kamu butuh waktu sendiri untuk mecahkan masalah, tapi cewek kamu malah maksa-maksa kamu untuk cerita. Iha.. orang ga pengen cerita malah disuruh cerita. Sabar mas. Bilang aja baik-baik ke cewek kamu bahwa kamu butuh waktu sendiri untuk memecahkan masalah tersebut. Nanti kalau jiwa dan otak kamu udah tenang, barulah kamu ceritakan ke dia. Jangan sampe ga. Karena dengan bercerita, cewek kamu akan menanggap dia adalah bagian dari hidup kamu. Seru kan?

Kalau diterusin bisa panjang nih posting. Hehehhee…tapi intinya gini, pelajarilah sifat dasar cewek dan karakter cewek itu. Misalnya, adalah sifat dasar cewek suka dipuji dan karakter dia puitis. Maka ada baiknya sekali-sekali kamu buatin puisi untuk dia.

Share

Minggu, 24 Juli 2011

Masa Kejayaanku Telah Berakhir

Mungkinkah .. aku ini menjadi satu-satunya cinta yang terakhir kamu…. lalalala” : suara lagu milik Mahadewi itu mengalun pelan.. mengiringi keasikanku browsing internet di warnet dekat rumah. Hobi baru ku, disela waktu kosong sepulang kerja. Heh.. ternyata terus mencari kesibukan tak juga bisa mengusir kesepianku.


Aku…. cewek egois & raja ngeyel… yang lahir, dibesarkan & tinggal di kota Surabaya. Sudah 1/4 abad lamanya aku hidup. Usia ku sekarang emank usia siap nikah… haha, udah cukup lah ngerasain suka & duka nya masa remaja. Udah pernah dipermainkan, mempermainkan, morotin, diporotin, disakiti, menyakiti, menolak lamaran pacar, ditinggal kawin, pokoknya banyak dah .... 


Flash back ke 4 tahun lalu, yang lagi itu ketemu dengan cinta sejati ku (true love euuuy…:D ). Seingatku dulu waktu itu aku lagi gencar2nya cari teman dengan chating di miRc. Cari kenalan…. nyebar nomor hape….. terus ketemuan, kalau cocok ya lanjut berteman … sukur-sukur kalau ada yang nyatol hehe (kayak jemuran ah..). Waktu itu ketiban rejeki nomplok, ketemuan sama cowok yang tipe ku banget, awalnya ia emank biasa aja, setelah ketemu terus kami lanjut berteman.

Share

Minggu, 17 Juli 2011

Akhir na . . aq punya blog euy... :D

Salam sejahtera....
Berawal dari pertemuan dengan seorang teman, yang menginspirasi aq banget...buat tahu lebih jauh & dalam mengenai internet..  Hem, maklum lah aq termasuk cew gaptek.. hahaha.

Semua ini ndak akan dimulai jika saja pertunangan yang sangat ku inginkan & ku impikan untuk berlanjut ke pelaminan itu
berakhir... Masa ini, kusebut dengan masa "kosong & sepi". Yach aku merasakan kekosongan & kesepian yang sangat saat ne.. sudah 10 bulan tepatnya sejak kejadian yang banyak mengubah hidupku itu terjadi. Sampai saat ini rasanya aku cuman diam ditempat, tak sesuatupun yang sudah ku perbuat untuk menjadikan hari setelah tanpanya menjadi berarti/mempunyai nilai guna.  Sampai pada sekitar 2 minggu yang lalu... aku mengenal seorang teman, yang setelah ku mengenalnya aku sungguh tertarik, seakan ingin bisa menjadi sepertinya. Entah karena dia terlihat ganteng (cuit..cuit..), ataukah karena tak pernah aku mengenal seseorang yg berwujud seperti dia... hahaha.

Share

Template by:

Free Blog Templates